• Studi living hadis merupakan studi integrasi agama dan budaya yang memiliki perspektif yang berbeda. Perbedaan tersebut seringkali membuat masyarakat gagal memahami relasi teks dan budaya yang sesungguhnya dapat dipersandingkan bukan dipertandingkan. Konsep asimilasi, adaptasi, akulturasi, resiprokal dalam kajian living hadis menjadi kajian penting mewujudkan harmonisasi agama dan budaya. Peralihan ritus keagamaan di tengah pandemi Covid-19 adalah bukti bagaimana para intelektual ditantang untuk menjelaskan fenomena sosial keagamaan baru yang muncul di tengah masyarakat. Sebagai contoh kasus pemakaman jenazah Covid 19 yang menimbulkan persoalan yang sangat kompleks.